a) Sejarah Desa
Mengingat sejarah Desa Mlilir adalah identik dengan kehidupan  4  (Empat) orang tokoh :

1.Mbah Pare,

2.Mbah Reso Wiguno,

3. Mbah Nur Sarkowi,

4. Mbah Wali Bogo

Mereka mengembara menyebarkan agama islam, sebagai orang yang patuh dan taat pada ajaran agama islam mereka juga sangat gigih dalam berkarya dan bekerja ,Mbah Pare dan Mbah Reso wiguno merupakan 0rang yang pertama membuka hutan dan semak belukar menjadi pemukiman dan area persawahan yang cukup luas,Mbh Reso Wiguno membuka hutan paling luas yaitu disebah timur dan utara .Setelah kecapekan Mbah Reso wiguno bersitirahat di bawah pohon sambil mengipasi badannya dengan caping karena merasa semilir maka Mbah Reso wiguno ber ujar”Bila ada rejoning jaman akan dinamakan “Desa Mlilir” . Beliau memiliki putra bernama Suro Menggolo,Suro menggolo memiliki putra bernama Putro menggolo, Putro Menggolo memiliki putra bernama Suro Golo, Suro Golo memiliki putra Putra Golo, Putro Golo memiliki Putra Mertogolo,Merto Golo memiliki Putra Saidi, Saidi memiliki Putra Paini, Sutami dan Suhadi.Keturunan Mbah Reso Wiguno yang sekarang masih hidup Bapak Sutami yaitu bapak dari Kepala Desa periode 2007-2013 DAN 2013-2019 (SUGENG RIYADI ,SH ).Setelah Mbah reso wiguno meninggal/Wafat dimakamkan dan makamnya diberinama makam Mbah Reso Wiguno yang sekarang untuk pemakaman warga desa sebelah Timur.

Mbah Pare Membuka Hutan sebelah barat beliau tidak memiliki keturunan setelah beliau meninggal di makamkan dan namanya diberinama makam Mbah Pare dan sekarang menjadi pemakaman umum warga sebelah Barat.

Mbah Nur Sarkowi dan Wali Mbogo membuka hutan di sebelah Selatan dan Setelah beliau meninggal dimakamkan dan makamnya di berinama makam Mbah Nur Sarkowi dan makamnyadigunakan untuk pemakaman umum warga sebelah Selatan .Adapun Mbah Nur Sarkowi memiliki putra Mbah Saean ,Mbah Saean memiliki Putra Mbah Sidik mbah Fatimah,Mbah Sumirah,Mbah Siamah,Mbah Bukhori,Mbah Fatimah memiliki Putra Mbah Achmat Zakin,Mbah Kastubi,Mbah Hindun,Mbah Harun ,Mbah Nakir. Mbah Achmad Zakin memiliki putra Pak Jazuri pak Abdul Kholik, Bu Juwanti Diantaranya Pak Jazuri dan pak Abdul Kholik Juga Mengabdikan dirinya di pemerintahan Desa Mlilir sebagai Kasi Kesra dan Kasi layan Umum.

b .Adat Istiadat
1.Pada zaman dahulu sebagian besar warga masyarakat mlilir mempunyai adat istiadat kepercayaan yaitu pada     bulan –bulan tertentu mempercayai tidak diperkenankan punyahajat ( pernikahan dan kitanan)terutama pada bulan Suro kalau dilanggar kan membawa mala petaka
2. Pada menjelang musim tanam dan panen di setiap sudut pematang sawah diberi sesaji berupa kembang telon ,dan menjelang panen dibuatkan tumpeng jabel ( mugona ) dikendurikan disawah dengan harapan akan mendapatkan berkah dan panen berlimpah.
3. pada setriap bulan Suro mengadakan Suronan dengan menyembelih kambing kepalanya ditanam di perempatan jalan,dagingnya dimasak becek,sebagian kecil organ kambing diambil ditambah uborampe ,kumaran untuk sesaji,sore harinya diadakan kenduri

4. Pada setiap bulan Apit menurut hitungan Jawa Desa Mlilir mengadakan Apitan ( Sedekah Bumi ) dengan menggelar Wayang Kulit adat tersebut diadakan ditingkat desa untuk menghemat waktu dan biyaya
5. Kepercayaan penduduk Desa Mlilir disetiap menjelang khajatan baik pernikahan maupun Sunatan calon pengantin harus Ziarah ke makam ( Resik Kubur ) dan tempat –tempat yang dikeranmatkan.Sehari sebelum kajatan dilaksanakan tuan rumah harus memasang sesaji (Kucingan ) baik dirumah ,pojok tarub,Sumur dan tempat-tempat keramat,tuan rumah juga mempercayakan kepercayaan kepada sesepuh sebagai Goni Orang yang diangggap ampuh/mengeerti kalau tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mendatangkan mala petaka.
6. Setiap orang meninggal sebelum dibawa kepemakaman sanak saudara almarhum supaya Nylusup ( Berjalan keliling sebanayak 3 kali di bawah keranda mayat yang sedang di pikul) dipercayai agar tidak membayangi kehidupan mereka.